Halaman

Shalat times

Senin, 24 Oktober 2011

Larangan meniru suatu kaum selain kaum nabi muhammad saw

Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa
Rasulullah saw
bersabda,”Barangsiapa yang meniru
suatu kaum maka dia termasuk dari
mereka.” (HR. Abu Daud yang
dishahihkan oleh Ibnu Hibban)
Meniru-niru ini mengandung
beberapa arti, yaitu menyerupai,
mengikuti, menuruti atau
bersesuaian. Didalam hal ini, islam
memiliki ciri khas tersendiri yang
berasal dari Allah swt yang
membedakan umatnya dari umat-
umat lainnya, baik didalam aqidah,
ibadah maupun akhlak.
Karena itu, Rasulullah saw
melarang setiap umatnya untuk
mengambil atau meniru-niru
prilaku yang menjadi ciri khas
orang-orang diluar islam,
sebagaimana disebutkan didalam
hadits diatas.
Al Munawiy dan al Alqomiy
mengatakan bahwa makna
“barangsiapa yang meniru suatu
kaum” yaitu didalam berhias
dengan perhiasan-perhiasan
mereka, berperangai dengan
perangai mereka, berpakaian
dengan pakaian mereka dan
sebagian perbuatan-perbuatan
mereka.
Al Qori mengatakan bahwa
maknanya adalah barangsiapa
menjadikan dirinya meniru orang-
orang kafir, seperti dalam
berpakaian atau yang lainnya, atau
meniru orang-orang fasiq, pelaku
kejahatan, ahli tashawwuf, orang-
orang shaleh atau orang-orang baik
maka dia termasuk dari mereka,
yaitu didalam dosa dan kebaikan.
Al Qomiy mengatakan bahwa
barangsiapa yang meniru orang-
orang shaleh maka dia akan mulia
sebagaimana mereka telah
dimuliakan. Dan barangsiapa yang
meniru orang-orang fasiq maka dia
tidak akan mulia. Barangsiapa
terdapat pada dirinya tanda-tanda
kemuliaan maka dirinya mulia
walaupun kemuliaan itu belum
terwujud padanya.
Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah
mengatakan didalam “ash Shiroth
al Mustaqim” bahwa Imam Ahmad
dan yang lainnya telah
berargumentasi dengan hadits ini.
Hadits ini paling tidak menunjukkan
pengharaman tasyabbuh (meniru-
niru) mereka sebagaiamana
didalam firman-Nya :
Artinya : “Dan barangsiapa diantara
kamu mengambil mereka menjadi
pemimpin maka Sesungguhnya
orang itu termasuk golongan
mereka.” (QS. Al Maidah : 51)
Senada dengan perkataan Abdullah
bin ‘Amr bahwa barangsiapa yang
membangun suatu bangunan di
tanah orang-orang musyrik lalu
membuat perayaan hari raya
mereka dan meniru-niru mereka
hingga dirinya meninggal dunia
maka dia akan dikumpulkan pada
hari kiamat bersama mereka.”
Ada kemungkinan bahwa yang
dimaksud adalah meniru-niru
secara mutlak yang menjadikannya
kufur... Ada pula kemungkinan
bahwa dirinya termasuk dari
mereka didalam kadar tertentu
sesuai dengan yang ditiru mereka
dalam hal itu. Apabila ia adalah
suatu kekufuran atau kemaksiatan
atau berupa syiar-syiarnya maka
hukumnya adalah seperti itu pula.
Telah diriwayatkan dari Ibnu Umar
berupa larangan meniru orang-
orang ‘ajam,”Barangsiapa yang
meniru-niru suatu kaum maka dia
termasuk dari mereka.”, demikian
disebutkan oleh al Qodhi Abu Ya’la.
Para ulama berargumentasi dengan
hadits ini tentang makruhnya
segala sesuatu dari pakaian selain
kaum muslimin. Diriwayatkan oleh
Tirmidzi dari hadits ‘Amr bin Syu’aib
dari ayahnya dari kakeknya bahwa
Rasulullah saw
bersabda,”Bukanlah dari kami,
orang yang meniru-niru selain
kami.” (Aunul Ma’bud juz XI hal 56
– 57)
Dengan demikian dilarang bagi
setiap muslim untuk meniru orang-
orang non muslim didalam segala
sesuatu yang menjadi ciri khas atau
syiar mereka, baik didalam perkara-
perkara harian, seperti : pakaian,
peralatan-peralatan makan,
minum, simbol-simbol tertentu
maupun didalam perkara-perkara
ibadah dengan niat meniru-niru
mereka dan dilakukannya dengan
kerelaan tanpa ada keadaan
darurat yang memaksanya.
Termasuk yang dilarang adalah ikut
merayakan dan meramaikan hari
raya mereka atau majlis-majlis
khusus yang merupakan bagian
dari perayaan mereka, seperti
tahun baru cina (imlek). Imlek
menurut kepercayaan orang-orang
Tionghoa adalah upacara
sembahyang ditujukan kepada
Sang Pencipta sebagai wujud
syukur dan doa harapan agar di
tahun depan mendapat rezeki lebih
banyak. Imlek juga bertujuan untuk
menjamu leluhur dan sebagai
sarana silaturahmi dengan kerabat
dan tetangga. Mereka pun
mempersembahkan beberapa
makanan—yang merupakan
kesukaan para leleuhur—sebagai
lambang kemakmuran,
keselamatan dan kebahagiaan.
Firman Allah swt :
Artinya : “Bagi tiap-tiap umat telah
kami tetapkan syari'at tertentu
yang mereka lakukan.” (QS. Al Hajj :
67). Termasuk syariat adalah kiblat,
tata cara sembahyang, berpuasa
dan tidaklah ada bedanya antara
mengikuti mereka didalam hari raya
maupun tempat-tempat sucinya.
Wallahu A’lam
(Sumber: eramuslim.com)

Rabu, 12 Oktober 2011

ADAB BERPAKAIAN BAGI MUSLIMAH



A. ADAB BERPAKAIAN
 Do’a Berpakaian dan Membuka
Pakaian
Allahumma innii asaluka min khoirihi
wa khoiri maa huwa lahu, wa
a’uudzubika min syarrohi wa syarro
maa huwa lahu
”wahai Allah, aku memohon kepada-
Mu kebajikan pakaian ini dan
kebajikan yang disediakan baginya.
Dan aku berlindung kepada-Mu dari
kejahatannya dan kejahatan
sesuatu yang dibuat untuknya.” (HR.
Ibnu Sunni)
B. PAKAIAN DAN AURAT BAGI
MUSLIM
“Aku tidak meninggalkan fitnah
yang lebih berbahaya bagi laki-laki
selain wanita.” (HR. Bukhari Muslim)
Adalah sebuah kenyataan, bahwa
bagi setiap laki-laki, daya tarik
seorang wanita ibarat tipu daya yang
tidak bisa dianggap enteng. Dalam
surat Yusuf ayat 28, Zulaikha
disebutkan memiliki tipu daya yang
besar (inna kaida kunna ‘adzhim).
Bandingkan dengan sebutan yang
Allah SWT berikan untuk tipu daya
syaithan, “… sesungguhnya tipu
daya syaithan itu adalah
lemah.” (QS. An-Nisaa’ : 76) Coba
bayangkan !!!
Seorang wanita dapat menjelma
menjadi sosok-sosok yang mulia,
cerdas, dan terhormat. Dan tentu
untuk menjadi sosok yang demikian,
tentu Sang Kholiq-lah yang paling
tahu bagaimana caranya. Dan jilbab
adalah sebuah resep sederhana yang
dapat mengangkat derajat wanita.
“ … hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.
Yang demikian itu supaya mereka
lebih mudah untuk dikenal, karena
itu mereka tidak diganggu. Dan
adalah Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.” (QS. Al-Qhzab :
59)
Jilbab bukanlah seperangkat
asesoris, atau sekedar mode busana
yang aturan pakainya dapat diatur
sesuai selera si pemakai. Jilbab
adalah sebuah simbol penghambaan
diri seorang Muslimah terhadap
ketentuan Rabb-Nya, sebuah
pengakuan bahwa Allah azza wa
jalla berhak sepenuhnya mengatur
kehidupannya. Memiliki niat baik
memang tak berarti luput dari
godaan syaithan. Karena syaithan
begitu lihai melihat celah yang bisa ia
susupi untuk menipu manusia.
Dengan tipu dayanya, seorang
manusia dapat memandang baik
sebuah perbuatan yang sebenarnya
buruk dimata allah SWT.
“Dan ketika syaithan menjadikan
mereka memandang baik pekerjaan
mereka …” (QS. Al-Anfal : 48)
Kriteria yang wajib dipenuhi oleh
busana Muslimah dalam kitab Fiqh
Wanita, karangan Ibrahim
Muhammad Al-Jamal adalah :
1. Menutupi seluruh badan selain
wajah dan kedua telapak tangan
“Hai Asma, sesungguhnya
perempuan itu apabila telah sampai
umur/dewasa, maka tidak patut
menampakkan sesuatu dari dirinya
melainkan ini dan ini. Rasulullah
berkata sambil menunjukkan kepada
muka dan telapak tangan hingga
peregelangannya sendiri.” (HR. Abu
Dawud dan Aisyah)
2. Tidak ketat sehingga masih
menampakkan bentuk tubuh yang
ditutupinya.
3. Tidak tipis temaram sehingga
warna kulit masih bisa dilihat.
4. Tidak menyerupai pakaian laki-laki
“Nabi SAW melaknat laki-laki yang
memakai pakaian wanita dan wanita
yang memakai pakaian laki-
laki.” (HR. Abu dawud dan Nasa’I)
5. Tidak berwarna mencolok
sehingga menarik perhatian orang
6. Tidak menyerupai pakaian wanita
kafir
7. Dipakai bukan dengan maksud
memamerkannya.
“ Siapa saja yang meniru-niru
perbuatan suatu kaum, berarti dia
telah menjadi pengikutnya.” (HR.
Abu Dawud dan Ahmad)
Selain kriteria di atas, perlu diingat
bahwa pemakaian kerudung harus
sampai menutup dada. Hal ini
disebutkan secara gamblang dalam
surat An-Nuur : 31,
“… dan hendaklah mereka
menutupkan kain kudung ke
dadanya, dan janganlah
menampakkan perhiasannya.”
Maroji’ :
1. Kepada Ukhti Muslimah, Kelompok
Studi Islam Al-Ummah, Jakarta
2. Majalah al-Izzah, Kolom Nisaa’,
April 2001
3. Haya binti Mubarok Al-Barik,
Ensiklopedi Wanita Muslimah, Darul
Falah

Isyarat Global Warming dalam Nubuwat Qur’aniah dan Hadits Rasulullah saw

pemanasan global yang
diiringi dengan beragam fenomena
alam ini sebenarnya telah banyak
diberitakan dalam nubuwat
qur’aniah maupun nabawiyah.
Sebagai sumber yang otentik dan
Terjadinya
berlaku sepanjang zaman, Al-Qur’an
dan As Sunnah banyak memuat
tentang hal itu.
A. Isyarat tentang kerusakan
alam akibat perbuatan
manusia
Allah swt berfirman :
Telah tampak kerusakan di darat dan
di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusia; Allah menghendaki
agar mereka merasakan sebagian
dari (akibat) perbuatan mereka, agar
mereka kembali (ke jalan yang
benar).” (QS. Ar-Ruum [30]: 41)
Kerusakan yang dimaksudkan di sini
adalah kerusakan yang diakibatkan
oleh perbuatan tangan-tangan
manusia berupa maksiat dan
kerusakan-kerusakan moral. Para
mufassirin menafsirkan kerusakan di
darat dan di laut -sebagaimana Imam
Al-Alusi menjelaskan dalam tafsir
Ruh Al-Ma’ani- yaitu; kemarau,
wabah penyakit, banyaknya
kebakaran, kebanjiran, penghapusan
berkah dari segala sesuatu,
berkurangnya sesuatu yang
bermanfaat, dan merajalelanya
marabahaya. Hubungannya dengan
fenomena global warming, maka
jelas sekali bahwa penyebab utama
semua ini adalah ulah manusia.
B. Isyarat tentang adanya hujan
asam
Revolusi industri yang ditandai
dengan ditemukannya mesin uap
telah menjadi babak baru bagi
beragam penemuan-penemuan
penting lainnya. Dan abad 20 ini
telah menjadi bukti betapa ramainya
penemuan-penemuan teknologi
susulan, dan berikutnya telah
mendorong mereka untuk
mengkonsumsi bahan bakar fosil
lebih banyak dari sebelumnya. Sejak
tahun 1950 sampai 1979 konsumsi
energi fosil dunia telah meningkat
empat kali lipat dan terus meningkat
sekarang ini. Efek yang ditimbulkan
dari pembakaran bahan-bahan ini
dalam industri dan mobil bercampur
dengan uap air dan oksigen di
atmosfer dan membentuk asam
nitrat serta asam belerang. Kalau
larut dalam hujan, asam-asam ini
jatuh ke tanah dengan akibat
hancurnya hutan, tanaman pangan,
dan berbagai organisme yang hidup
di air tawar.
Semua efek yang ditimbulkan itu
bukan hanya memunculkan efek
material, namun juga akan
berdampak secara sosial. Betapa
miripnya kondisi itu dengan apa yang
disebutkan dalam berbagai nubuwat.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa
sallam bersabda :
“Kiamat tidak akan terjadi sehingga
langit menurunkan hujan, tapi air
hujan ini tidak bisa mendorong
dibangunnya rumah-rumah tanah
liat yang kuat dan tidak
menyebabkan berhimpunnya
penduduk perkampungan, namun
hanya bisa mendorong dibangunnya
rumah-rumah dari bulu.[1]
Dan diriwayatkan dari Anas t, dia
berkata, “Rasulullah r bersabda:
“Tidak akan tiba hari kiamat hingga
manusia dihujani dengan hujan
secara merata, tetapi bumi tidak
menumbuhkan sesuatu.’”[2]
C. Isyarat tentang adanya hujan
meteor, banjir bandang
(tsunami) dan mutasi genetika
(perubahan wajah)
Laporan majalah new scientist,
menyebutkan bahwa mungkin pada
21 Juni 2008 mendatang bumi akan
mengalami tabrakan keras dari
sebuah planet minor atau asteroid
yang berdiameter 800 meter.
Asteroid dengan seri 2006 HZ51 ini
ditemukan pada April lalu. Menurut
prediksi, bahwa kemungkinan
terjadinya benturan antara asteroid
2006 HZ51 ini dengan bumi adalah
1/6.000.000, tapi, seiring dengan
kalkulasi lebih lanjut angka ini
kemungkinan masih perlu dikoreksi.
Menurut penelitian, di permukaan
bumi sekarang telah ditemukan lebih
dari 150 kawah akibat hantaman
komet dan asteroid. Contoh terkenal
adalah kawah Barringer (sesuai
dengan nama geolog yang
mempelajarinya pertama kali), dekat
Flagstaff, Arizona, Amerika Serikat.
Kawah dengan lebar 1.250 meter,
panjang 3.200 meter, dan kedalaman
174 meter, terbentuk antara 30.000 –
50.000 tahun lampau. Kawah raksasa
berukuran 70 km juga terbentuk di
Manicovagan di Kanada, terjadi pada
210 juta tahun lampau.
Di dalam surat Al Mulk juga
disebutkan adanya isyarat hujan
meteor dan penenggelaman bumi,
Allah berfirman :
Apakah kamu merasa aman terhadap
Allah
yang (berkuasa) di langit
bahwa Dia akanmenjungkir
balikkan bumibersama kamu,
sehingga dengan tiba-tibabumi itu
bergoncang?, atau Apakah kamu
merasa aman terhadap Allah yang
(berkuasa) di langit bahwa Dia akan
mengirimkanbadai yang berbatu.
Maka kelak kamu akan mengetahui
bagaimana (akibat mendustakan)
peringatan-Ku? d (QS. Al-Mulk [67]:
16-18)
Selanjutnya, kita juga akan
menemukan nubuwat tentang
adanya hujan meteor ini dalam
beberapa riwayat. Rasulullah
Shallallahu alaihi wa sallam
bersabda : Pada umat ini akan terjadi
(di akhir zaman) penenggelaman
bumi, hujan batu, dan pengubahan
rupa. Ada seorang dari kaum
muslimin yang bertanya, kapankah
peristiwa itu akan terjadi? Beliau
menjawab, “Apabila musik dan
biduanita telah merajalela dan
khamr telah dianggap halal.[3]
Diriwayatkan pula oleh Ibnu Majah
dari ‘Abdullah, dengan redaksi :
“Menjelang terjadinya Kiamat akan
terjadi pengubahan rupa,
penenggelaman bumi, dan hujan
batu.” [4]
Riwayat tentang adanya batu
meteor / bintang berekor ini juga
diperkuat oleh hadits Ibnu Abbas
yang mengaitkan peristiwa itu
dengan munculnya asap dukhan
yang menyelimuti seluruh
permukaan bumi. Asap inilah yang
akan membawa efek kehancuran
seluruh dunia karena terhalangnya
sinar matahari untuk menembus
bumi.
Hal itu sebagaimana oleh Ibnu Jarir
dari ‘Abdullah bin Abu Malikah, ia
berkata: “Pada suatu pagi saya pergi
kepada Ibnu ‘Abbas.” Maka ia
berkata: “Malam tadi aku tidak dapat
tidur sampai pagi.” Aku bertanya:
“Apa sebabnya.” Beliau menjawab:
“Karena orang-orang berkata bahwa
bintang berekor sudah terbit, maka
saya cemas akan kedatangan asap
(dukhan) yang sudah mengetuk
pintu, sehingga saya tidak dapat tidur
sampai pagi.”
[5]
Pada riwayat di atas Ibnu Abbas
secara meyakinkan telah
menjelaskan hubungan yang erat
antara peristiwa hujan meteor yang
akan disusul dengan terjadinya asap
dukhan. Bila seluruh isyarat
qur’aniyah dan nabawiyah di atas
kita kombinasikan, maka akan kita
temukan hubungan yang erat
sebuah fenomena akhir zaman
berupa kegoncangan bumi (gempa
dahsyat), hujan meteor (badai batu/
kepingan-kepingan material yang
jatuh dari langit), asap dukhan yang
menyelimuti bumi, dan perubahan
wajah (mutasi genetika), dengan
beragam kemaksiatan dan kekufuran
yang
diperbuat oleh manusia
(perzinahan, musik dan minuman
keras).
[1] HR. Ahmad. Ahmad Syakir
menshahihkan isnadnya.
[2] Musnad Ahmad (III/140,
Muntakhab Kanz).
[3] HR. Tirmidzi (2212) Al-Fitan dari
hadits ‘Imran bin Hushain, Ibnu
Majah (4060) Al-Fitan dari Sahl bin
Sa’d, dan Thabrani dalam Mu’jamu
‘J-Kabfrdzn Mu’jamul-Ausath. Hadits
ini shahih.
[4] HR. Ibnu Majah (4059) dalam Al-
Fitan.
[5] Ibn Katsir berkata: “Sanad
perkataan ini adalah shahih kepada
Ibn ‘Abbas, lihat Tafsir Ibn Katsir.

Macam hadis dan klasifikasinya

Al-Hafidz Ibnu Hajar dalamMenurut
Nukhbatul Fikar, yang dimaksud
dengan hadits shahih adalah hadits
yang dinukil (diriwayatkan) oleh rawi
yang adil, sempurna ingatan,
sanadnya bersambung-sambung,
tidak ber’illat dan tidak janggal.
Dalam kitab Muqaddimah At-
Thariqah Al-Muhammadiyah
disebutkan bahwa definisi hadits
shahih itu adalah hadits yang
lafadznya selamat dari keburukan
susunan dan maknanya selamat dari
menyalahi ayat Qur’an.
B. Syarat-Syarat Hadits Shahih
Untuk bisa dikatakan sebagai hadits
shahih, maka sebuah hadits haruslah
memenuhi kriteria berikut ini:
1.
Rawinya bersifat adil, artinya
seorang rawi selalu memelihara
ketaatan dan menjauhi perbuatan
maksiat, menjauhi dosa-dosa kecil,
tidak melakukan perkara mubah
yang dapat menggugurkan iman, dan
tidak mengikuti pendapat salah satu
mazhab yang bertentangan dengan
dasar syara’
2.
Sempurna ingatan (dhabith), artinya
ingatan seorang rawi harus lebih
banyak daripada lupanya dan
kebenarannya harus lebih banyak
daripada kesalahannya, menguasai
apa yang diriwayatkan, memahami
maksudnya dan maknanya.
3.
Sanadnya tiada putus (bersambung-
sambung) artinya sanad yang
selamat dari keguguran atau dengan
kata lain; tiap-tiap rawi dapat saling
bertemu dan menerima langsung
dari yang memberi hadits.
4.
Hadits itu tidak ber’illat (penyakit
yang samar-samar yang dapat
menodai keshahihan suatu hadits)
5.
Tidak janggal, artinya tidak ada
pertentangan antara suatu hadits
yang diriwayatkan oleh rawi yang
maqbul dengan hadits yang
diriwayatkan oleh rawi yang lebih
rajin daripadanya.
C. Klasifikasi Hadits Shahih
1.
Hadits Shahih li-dzatih yaitu hadits
shahih yang memenuhi syarat-
syarat diatas.
Contoh:
Rasulullah SAW bersabda, “Islam itu
dibangun di atas lima perkara.
Syahadat bahwa tidak ada tuhan
selain Allah dan bahwa Muhammad
utusan Allah, menegakkan shalat,
menunaikan zakat, puasa bulan
Ramadhan dan berhajji.”
2.
Hadits Shahih li-ghairih yaitu hadits
yang keadaan perawinya kurang
hafidz dan dlabith tetapi mereka
masih terkenal orang yang jujur
hingga karenya berderajat hasan,
lalu didapati padanya jalan lain yang
serupa atau lebih kuat, hal-hal yang
dapat menutupi kekurangan yang
menimpanya itu.
Contoh:
Seandainya aku tidak menyusahkan
ummatku, pastilah aku perintahkan
mereka untuk menggosok gigi tiap
akan shalat (HR Bukhari Muslim)
Hadits ini bila kita riwayatkan dari
Bukhari dan Muslim, menjadi hadits
yang shahih dengan sendirinya.
Karena keduanya meriwayatkan dari
jalan Al-A’raj bin Hurmuz (117 H)
dari Abi Hurairah ra. Isnad ini dengan
jelas menetapkan keshahihan hadits.
Namun bila kita lihat lewat jalur
periwayatan At-Tirmizy, maka hadits
ini statusnya menjadi shahih li
ghairihi (menjadi shahih karena ada
hadits lainnya yang shahih). Berbeda
dengan Bukhari dan Muslim, At-
Tirmizy meriwayatkan hadits ini
lewat jalur Muhammad bin Amir
yang kurang kuat ingatannya. Lalu
lewat jalur Abu Salamah dari Abu
Hurairah ra. Maka segala riwayatnya
dianggap hasan saja. Namun karena
ada riwayat yang shahih dari jalur
lain, maka jadilah hadits ini shahih li
ghairihi.
D. Kedudukan Hadits Shahih
Sebenarnya di dalam sebuah hadits
yang berstatus shahih, masih ada
level atau martabat lagi. Ada yang
tinggi nilai keshahihannya, ada yang
menengah dan ada yang agak
rendah.
Semuanya disebabkan oleh nilai
kedhabitan (kekuatan ingatan) dan
keadilan perawinya. Ada sebagian
perawi yang punya kekuatan ingatan
yang melebihi perawi lainnya.
Demikian juga dari sisi ‘adalah-nya,
masing-masing punya nilai sendiri-
sendiri.
Kalau kita susun berdasarkan kriteria
itu,
maka kita bisa membuat daftar
berdasarkan dari yang nilai
keshahihannya paling tinggi ke yang
paling rendah.
1.
Ashahhu’l-asanid
Hadits yang bersanad ashahhu’l-
asanid, predikat ini seringkali juga
dikatakan dengan istilah silsilatuz-
zahab. Diantara yang mencapai level
tertinggi adalah:
*
Az-Zuhri (Ibnu Syihab Al-Quraisi Al-
Madani, seorang tabi’i yang jalil) dari
Salim bin Abdullah dari ayahnya
(Abdullah bin Umar ra).
*bin Sirin dari Abidah binMuhammad
Amr dari Ali bin Abi Thalib ra.
*
Ibrahim an-Nakha’i dari ‘Alqamah
dari Ibnu Mas’ud ra.
Al-Bukhari mengatakan bahwa
ashahhul asanid adalah sanad dari
Nafi’ dari Ibnu Umar ra. Sedangkan
Abu Bakar bin Abi Syaibah
mengatakan bahwa Ashahhul asanid
adalah sanad Az-Zuhri dari Ali bin
Al-Nusain dari ayahnya (Al-Husain
bin Ali).
2.
Muttafaq-‘alaihi
Yaitu hadits shahih yang telah
disepakati keshahihannya oleh
kedua imam hadits, Bukhary dan
Muslim. Hadits ini diriwayatkan oleh
Bukhari dan juga oleh Muslim
dengan riwayat yang satu dan
mereka berdua sepakat
menshahihkannya. Diantara kitab-
kitab yang mengumpulkan hadits
yang berstatus muttafaq alaihi ini
adalah ‘Umdatul Ahkam karya Al-
Imam Abdul Ghani Al-Maqdisi
(541-600H).
3.
Infrada bihi’l Bukhary
Hadits yang diriwayatkan oleh Imam
Bukhary sendiri, sedang Imam
Muslim tidak meriwayatkan.
4.
Infrada bihi’l Muslim
Hadits yang diriwayatkan oleh Imam
Muslim sendiri, sedang Imam
Bukhary tidak meriwayatkan.
5.
Shahihun ‘ala syartha’i’l-Bukhary
wa Muslim
Hadits Shahih yang tidak secara
langsung dishahihkan oleh Bukhari
dan Muslim, melainkan hadits itu
telah memenuhi kriteria atau syarat-
syarat Bukhari-Muslim. Hadits
dengan status seperti ini disebut
dengan istilah Shahihun ‘ala
syartha’i’l-Bukhary wa Muslim.
Meski keduanya tidak meriwayatkan.
Syarat-syaratnya yaitu rawi-rawi
hadits yang dikemukakan terdapat
dalam kedua kitab shahih Bukhary
atau Shahih Muslim.
Dikatakan demikian karena ada
hadits tertentu yang tidak terdapat di
dalam
kitab shahih Bukhari atau
kitab Shahih Muslim, namun memiliki
perawi yang terdapat di dalam kedua
kitab itu. Karena perawinya diterima
oleh Bukhari dan Muslim, maka
meski hadits itu tidak tercantum di
dalam kedua kitab shahih,
derajatnya dikatakan sebagai shahih
juga, namun dengan tambahan kata
‘ala syarti albukari wa muslim.
6.
Shahihun ‘ala syarthi’i’l-Bukhary
Hadits Shahih yang menurut syarat
Bukhary sedang beliau tidak
meriwayatkannya.
7.
Shahihun ‘ala syarthi’i’l-Muslim
Hadits Shahih yang menurut syarat
Muslim sedang beliau tidak
meriwayatkannya.
8.
Hadits Shahih lainnya
Yaitu yang tidak menurut salah satu
syarat dari Imam Bukhari dan Muslim

Rabu, 05 Oktober 2011

Siapa dajjal dan tujuanya didunia



Dajjal adalah seorang manusia dariketurunan Yahudi. Dia bukan Jinatau apajua makhluk lain selain iasebagai manusia yg ditangguhkanajalnya “Minal Munzharin” sepertihalnya Nabi Isa as yg di angkat olehAllah swt ke atas langit danditangguhkan kematiannya sehinggabeliau nantinya turun semula keatas muka bumi ini lalu beliau akanmati dan di kuburkan di Madinah AlMunawwarah. Sama juga halnya dgnIblis yg di tangguhkan kematiannyasehingga kiamat nanti.Dajjal; ayahnya seorang yg tinggidan gemuk. Hidungnya seperti Paruhburung. Sedangkan Ibunya pulaseorang perempuan gemuk danbanyak dagingnya. MenurutImam AlBarzanji ada pendapat mengatakanbahawa asal keturunan bapanyaialah seorang Dukun Yahudi yg dikenali dgn “syaqq” manakala ibunyaadalah dari bangsa Jin. Ia hidup dizaman Nabi Sulaiman as danmempunyai hubungan denganmakhluk halus. Lalu oleh NabiSulaiman ia akhirnya ditangkap dandimasukkan ke dalam penjara. Walaubagaimanapun kelahiran dankehidupan masa keciltidak diketahuidgn jelas.Sifat Badannya:Hadis Huzaifah r.a katanya:Rasulullah s.a.w. telah bersabda:Dajjal ialah orang yang butamatanya sebelah kiri, lebat (panjang)rambutnya serta dia mempunyaiSyurga dan Neraka. Nerakanya itumerupakan Syurga dan Syurganyapula ialah Neraka (Hadis SahihMuslim)Ada beberapa ciri perawakan Dajjalyg disebutkan dalam HadisRasulullahsaw, diantaranya:Seorang yg kelihatannya masihmuda; Berbadan Besar dan agakkemerah-merahan; Rambutnyakerinting dan tebal. Kelihatan daribelakang seolah-olah dahan kayu ygrimbun.Dan tandanya yg paling ketara sekaliada dua:Pertama: Buta mata kirinyadan kelihatan seperti buah kismis ygkecut, manakala mata kanannyatertonjol keluar kehijau-hijauanberkelip-kelip laksana bintang. Jadikedua-dua matanya adalahcacat.Kedua: Tertulis didahinyatulisan “Kafir (Kaf-Fa-Ra)”. Tulisanini dapat dibaca oleh setiap org Islam,sama ada ia pandai membaca atautidak. Mengikut hadis riwayat At-Thabrani, kedua-dua tanda inimenjelma dalam diri Dajjal setelah iamengaku sebagai Tuhan. Adapunsebelum itu, kedua-dua tandaygterakhir ini belum ada pada dirinya.Tempat Tinggalnya Sekarang:Menurut riwayat yg sahih ygdisebutkan dlm kitab “ShahihMuslim”, bahawa Dajjal itu sudahwujud sejak beberapa lama. Iadirantai di sebuah pulau danditunggu oleh seekor binatang ygbernama “Al-Jassasah”. Terdapathadis mengenainya.. (tetapi terlalupanjang utk ditulis.. anda bolehmembaca terus dari buku). DaripadaHadis ini jelaslah bagi kita bahawaDajjal itu telah ada dan ia menunggumasa yg diizinkan oleh Allah swt utkkeluar menjelajah permukaan bumiini dan tempat “transitnya” itu ialahdisebelah Timur bukan di Barat.Berapa lama ia akan hidupsetelah kemunculannya:Dajjal akan hidup setelah iamemulakan cabarannya kepadaumat ini, selama empat puluh harisahaja. Namun begitu, haripertamanya adalah sama dgnsetahun dan hari kedua samadengan sebulan dan ketiga samadengan satuminggu dan hari-haribaki lagi sama seperti hari-hari biasa.Jadi keseluruhan masa Dajjalmembuat fitnah dan kerosakan ituialah 14 bulan dan 14 hari. DalamHadis riwayat Muslim ada disebutkan:Kami bertanya: “Wahai Rasulullah!Berapa lamakah ia akan tinggal dimuka bumi ini? Nabi saw, menjawab:Ia akan tinggal selama empat puluhhari. Hari yg pertama seperti setahundan hari berikutnya seperti sebulandan hari ketiga seperti seminggu.Kemudian hari yg masih tinggal lagi(yaitu 37 hari) adalah sama sepertihari kamu yg biasa. Lalu kamibertanya lagi: Wahai Rasulullah saw!Di hari yg panjang seperti setahunitu, apakah cukup bagi kami hanyasembahyang sehari sahaja (iaitu 5waktu sahaja). Nabi saw menjawab:Tidak cukup. Kamu mesti mengirahari itu dgn menentukan kadar ygbersesuaian bagi setiapsembahyang..”Maksud Sabdaan Rasulullah saw, iniialah supaya kita mengira jam ygberlalu pada hari itu. Bukanmengikut perjalanan matahariseperti biasanya kitalakukan.Misalnya sudah berlalu tujuh jamselepas sembahyang Subuh padahariitu maka masuklah waktusembahyang Zohor, maka hendaklahkita sembahyangZohor, dan apabilaia telah berlalu selepas sembahyangZohor itu tiga jam setengahmisalnya, maka masuklah waktuAsar, maka wajib kita sembahyangAsar Begitulah seterusnya waktuSembahyang Maghrib, Isyak danSubuh seterusnya hingga habis hariyg panjang itu sama panjangnya dgnmasa satu tahun dan bilangansembahyang pun pada sehari itusebanyak bilangan sembahyangsetahun yg kita lakukan. Begitu jugapada hari Kedua dan ketiga.Fitnah Dajjal:Dajjal telah diberi peluang oleh Allahswt utk menguji umat ini. Olehkerana itu, Allah memberikankepadanya beberapa kemampuan ygluar biasa. Di antara kemampuanDajjal ialah:Segala kesenangan hidup akanada bersama dengannya.Benda-benda beku akanmematuhinya.Sebelum kedatanganDajjal, dunia Islam akan diuji dahuluoleh Allah dgnkemarau panjangselama 3 tahun berturut-turut. Padatahun pertama hujan akan kurangsepertiga dari biasa dan pada tahunkedua akan kurang 2/3 dari biasadantahun ketiga hujan tidak akan turunlangsung. Umat akandilandakebuluran dan kekeringan. Disaat itu Dajjal akan munculmembawa ujian. Maka daerah manayg percaya Dajjal itu Tuhan, ia akanberkata pada awan: Hujanlah kamudi daerah ini! Lalu hujan punturunlah dan bumi menjadi subur.Begituj uga ekonomi, perdaganganakan menjadi makmur dan stabilpada org yg bersekutu dgn Dajjal.Manakala penduduk yg tidak mahubersukutu dgn Dajjal..mereka akantetap berada dlm kebuluran dankesusahan.Dan ada diriwayatkan penyokongDajjal akan memiliki segunung roti(makanan) sedangkan org yg tidakpercaya dengannya berada dalamkelaparan dan kebuluran.Dalam hal ini, para sahabatRasullullah s.a.w. bertanya:”Jadi apayg dimakan oleh org Islam ygberiman pada hari itu wahaiRasulullah?”Nabi menjawab:”Merekaakan merasa kenyang denganbertahlil, bertakbir, bertasbih danbertaubat. Jadi zikir-zikir itu yangakan menggantikan makanan.” H.RIbnu MajahAda bersamanya seumpamanyaSyurga dan Neraka:Di antara ujian Dajjal ialah kelihatanbersama dengannya seumpamasyurga dan neraka dan juga sungaiair dan sungai api. Dajjal akanmenggunakan kedua-duanya iniuntuk menguji iman org Islam keranahakikat yg benar adalah sebalik dariapa yg kelihatan. Apa yg dikatakanSyurga itu sebenarnya Nerakadanapa yg dikatakannya Neraka ituadalah Syurga.Kepantasan perjalanan danNegeri-Negeri yang tidak dapatdimasukinya:Kepantasan yg dimaksudkan ini tidakada pada kenderaan org dahulu.Kalauhari ini maka bolehlah kitamengatakan kepantasan itu sepertikepantasan jet-jet tempur ygdigunakan oleh tentera udara ataulebih pantas lagidaripada kenderaantersebut sehinggakan beribu-ribukilometer dapat ditempuhdalam satujam”… Kami bertanya: WahaiRasulullah! Bagaimana kepantasanperjalanannya diatas muka bumi ini?Nabi menjawab:”Kepantasanperjalanannya adalah sepertikepantasan “Al Ghaist” (hujanatauawan) yang dipukul oleh anginyang kencang.” H.R MuslimNamun demikian, Dajjal tetap tidakdapat memasuki dua Bandar suciumat Islam yaitu Makkah AlMukarramah dan Madinah AlMunawwarah.Bantuan Syaitan-Syaitan untukmemperkukuhkan kedudukannya:Syaitan juga akan bertungkus-lumusmembantu Dajjal. Bagi syaitan, inilahmasa yg terbaik utk menyesatkanlebih ramai lagi anak cucu Adam a.s.